Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Stuck with Them

Bicara tentang elevator, jadi teringat akan suatu cerita di Lift Jatos bersama Togeang Ko((minus Sabol, Umek(@humairafir) dan Nanai(@NailahNurJihan)). ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Jadi waktu itu sekitaran pertengahan November 2014, pas hari ulang tahunnya Sabol. Saya, Bena, Iqlim, Nunu dan Cika hari itu memaksakan diri menonton Mocking Jay yang jam tayangnya malam banget "Midnight". Ya, awalnya kita pada nggak mau nonton malam, pasti bakal larut malam banget pulangnya (ternyata benar, kami pulang jam 23.00) Tapi berhubung besok weekend and we had free time together just that day. Terus hari itu kami ingin membuat surprise gitu buat ultahnya Sabol (biar nggak ketiduran lagi kek waktu ultahnya Bena-Nanai). Kami berniat akan mengucapkan hbd paling terakhir ke Sabol (dari niatnya aja udah jahat, astaghfirullah). Ya sudahlah, Bismillah. We believe, Allah always with us.

Her Fisherman and His Fish

Selasa, 20 Januari 2015 Tepat Pukul 14.12 WIB I wonder how it feels to meet him once, and we make conversation like this.  "Aku bukanlah nelayan yang gemar mencari ikan, begitupun kamu bukanlah ikan yang mudah terjala oleh jaring nelayan. Lalu, bagaimana kita dapat saling menemukan? Apakah aku yang harus rajin mencari ikan, atau kamu yang harus mudah tertangkap nelayan?"  Dia memulai percakapan perdana kami kali ini. "Kamu tidak perlu mencari, untuk menemukan. Sebagaima aku yang tidak perlu menunggu untuk dijemput. Belajarlah menjadi nelayan yang baik dan bijaksana dalam menggunakan jaringnya. Jangan sampai menggunakan pukat harimau, itu dapat membunuh ikan lainnya, mungkin akupun akan ikut terbunuh tanpa kau sadari. Tak usah terburu-buru ingin segera mendapatkan ikan. Sebagaimana aku yang tidak akan terburu-buru meninggalkan lautan. Aku akan selalu menghindari jaring-jaring dari nelayan lain, karena aku yakin suatu saat nanti aku akan terjala oleh ja

Teruntuk calon teman dunia-akherat...

Selasa, 20 Januari 2015 Tepat pukul 04.29 WIB Hai kamu yang disana. Yang sedang menungguku dengan ragu. Yang sedang menjaga hati untukku. Yang sedang memperbaiki diri untukku. Yang sedang memanjatkan doa untukku. Yang sedang sibuk mempersiapkan masa depanmu untuk kelak kau persembahkan kepadaku. Yang sedang berharap cemas ingin segera dipertemukan denganku. Yang sedang meragu harus mencari apa tetap menunggu. Teruntuk calon teman dunia-akherat, Tak usah kau mencariku, aku sudah ditakdirkan untukmu. Siapapun dirimu, kamupun telah ditakdirkan untukku. Segera kita akan segera dipertemukan, In Sya Allah.

Sorry, I've already woke up.

Bandung, 20 Januari 2015. Tepat pukul 04.20 WIB Aku terbangun, setelah tidur selama hampir 7 tahun lamanya. Aku masih terbangun, diantara terbitnya subuh dan tenggelamnya Isya. Aku masih ingin terbangun, bukan untuk meratapi mengapa aku tertidur selama itu. Bukan pula menyesali mengapa aku bermimpi terlalu lama, hingga lupa kembali ke alam atas sadar. Aku masih akan terus terbangun, berusaha mengenyahkan mimpi-mimpi kita, mimpi-mimpi indah bersamamu. Aku masih akan selalu terus terbangun, karena aku sekarang yakin kamu hanya bagian dari mimpi yang takkan pernah jadi nyata. Untuk kamu, aku dan mimpi-mimpi indah kita.... Sorry , I've already woke up.